Menu Close

Rayap Coptotermes spp. Hama Pemakan Selullosa


Secara umum hutan tanaman merupakan hutan yang secara sengaja dibangun untuk meningkatkan potensi dengan menerapkan silvikultur intensif. Hutan tanaman juga dapat terserang hama tanaman, seperti tikus, babi, bajing serta serangga. Namun, secara umum hama yang paling berpengaruh dalam perusakan tanaman adalah serangga, maka hama menajdi lebih sering dikaitkan dengan serangga.
Dalam kehidupannya serangga dapat bergerak lebih cepat secara berkoloni untuk menyebarkan hama tanaman. Hutan tanaman secara umum akan lebih rentan terserang hama secara bersamaan jika dibandingkan dengan jenis hutan bukan tanaman, salah satu faktornya ialah karena hutan tanaman dilaksanakan dengan menggunakan sistem tanam sejenis atau biasa disebut sistem monokultur. Sistem monokultur dapat menciptakan tumbuhan dengan karakter yang hampir seragam karakternya sesuai dengan kebutuhan atau tujuan dari hutan tanaman tersebut, contohnya dapat berupa kualitas dengan keunggulan yang sama. Namun, karena keseragaman inilah, ketika satu tanaman tersebut terserang hama, maka tanaman sekitarnya akan lebih mudah untuk terserang hama pula, karena tanaman tersebut memiliki sistem pertahanan imun yang hampir sama.
Salah satu serangga yang sering menyerang tanaman iala jenis rayap dengan nama Coptotermes spp., rayap tersebut memiliki tingkat bahaya yang tinggi jika dibandingkan rayap tanah lainnya. Coptotermes memiliki ketertarikan terhadap lahan dengan kandungan organik yang tinggi seperti banyaknya serasah dan tunggak bekas tebangan. Selain itu, rayap ini memiliki wilayah jelajah yang luas dan populasi yang sangat besar, oleh karena itu keberadaannya harus diwaspadai. Jenis Coptotermes juga mampu menyerang gedung-gedung perkotaan yang menjulang tinggi. Kemampuannya itulah yang menyebabkan Coptotermes sering disebut dengan hama isopteran yang sangat destruktif ( Antara Megapolitan, 2017 )
Serangan rayap Coptotermes sp. telah ditemukan dibeberapa lokasi penanaman di Kalimantan Timur dan serangannya mengakibatkan kematian. Di Kalimantan, rayap tersebut menyerang tanaman S. leprosula yang masih hidup maupun yang sudah mati. Serangan awal ditandai adanya kerak tanah berupa alur-alur, kemudian alur-alur bertambah banyak dan akhirnya menutupi kulit batang hingga beberapa meter dari permukaan tanah sehingga tanaman mengalami kematian ( Ngatiman, 2014 )
Salah satu kasus penyerangan rayap Coptotermes sp. yang pernah terjadi ialah serangan yang terjadi pada tanaman S. leprosula di PT Suka Jaya Makmur yang mengakibatkan kematian, ditandai dengan adanya kerak tanah yang menutupi kulit batang pohon dengan ketinggian mencapai 6 meter dari permukaan tanah. Serangan rayap tersebut menjalar dari satu pohon ke pohon lainnya. Munculnya serangan rayap pada tanaman S. leprosula, diduga kondisi lingkungan habitat sekitarnya yang mendukung seperti banyak tumbuh gulma pada jalur tanam, jalur kurang bersih, sehingga di sekitar pohon kelembaban udaranya tinggi dan mendukung perkembangbiakan rayap ( Deddy & Ngatiman, 2017 )
Serangan rayap yang masih ringan yaitu rayap membuat sarang berupa alur-alur pada batang dan belum menutup kulit batang dan tanaman masih bertahan hidup. Tetapi bila serangan rayap sangat berat maka terdapat sarang pada batang yng sudah menutupi semua kulit batang, sehingga tanaman tidak akan bertahan hidup atau tanaman akan mati. Kematian tanaman ditandai dengan daun berwarna kuning dan daun rontok serta tanaman mati dan biasanya diikuti dengan batang pohon patah/roboh bila kena angin kencang ( Ngatiman, 2014 )

Gambar serangan rayap Coptotermes sp. di beberapa wilayah di Kalimantan Timur
Sumber : Dokumentasi Penelitian oleh Ngatiman, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Antara Megapolitan. 2017. Peneliti IPB: Waspadai Ancaman Rayap Di Hutan Tanaman Industri. Diakses pada Selasa, 14 Agustus 2018, dari https://megapolitan.antaranews.com/berita/32561/peneliti-ipb-waspadai-ancaman-rayap-di-hutan-tanaman-industri
Deddy.D.N.C., & Ngatiman. 2017. Serangan Rayap Coptotermes Sp. Pada Tanaman Shorea Leprosula Miq. Di Pt Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat. Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol. 3 No.1, Juli 2017: 33-42
Ngatiman. (2014). Serangan Rayap Coptotermes Sp. Pada Tanaman Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) Di Beberapa Lokasi Penanaman Di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa Volume 8 (1). Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda

Posted in FORESTRIVATOR

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.